Praktikum 3 Jaringan Komputer : Jaringan Client-Server dan Jaringan Router pada Cisco Packet Tracer
Dalam praktikum yang dihadapi, tugasnya adalah membuat jaringan yang terhubung ke router dan dapat memberikan alamat IP secara otomatis kepada perangkat klien dengan menggunakan DHCP. Tujuan utama dari penggunaan DHCP adalah untuk menyederhanakan proses distribusi alamat IP ke semua perangkat yang terhubung ke jaringan. Dalam hal ini, manual input alamat IP pada setiap perangkat tidak lagi diperlukan, sehingga konfigurasi jaringan menjadi lebih mudah dan cepat. Dengan menggunakan DHCP, klien atau perangkat lain dapat terhubung ke jaringan dengan mudah dan efisien. Praktikum tersebut bertujuan untuk memastikan bahwa konfigurasi jaringan dengan DHCP diimplementasikan dengan benar dan diuji dengan baik.
Prosedur Praktikum :
1. Pertama-tama
buat seperti gambar dibawah. Masing masing jaringan terdiri dari 1 server, 3 PC, dan 1 switch.
2. Setelah
melakukan tahap sebelumnya, selanjutnya langkah yang perlu dilakukan adalah
menghubungkan masing-masing jaringan menggunakan kabel straight dengan switch
sebagai pusat setiap jaringan. Proses penghubungan ini akan memastikan bahwa
setiap jaringan terhubung secara efektif dan efisien, sehingga memungkinkan
perangkat-perangkat yang terhubung pada masing-masing jaringan dapat saling
berkomunikasi dengan mudah. Selain itu, penggunaan switch sebagai pusat
jaringan juga dapat memudahkan pengaturan jaringan dan mempercepat proses
transfer data antar perangkat. Dengan demikian, penggunaan kabel straight dan
switch sebagai pusat jaringan sangat penting untuk memastikan stabilitas dan
efektivitas jaringan yang dibangun.
3. Untuk memenuhi
persyaratan konfigurasi jaringan yang diminta, langkah pertama yang perlu
dilakukan adalah membuka menu server0 dan menuju ke bagian desktop untuk
mengatur alamat IP server. Dalam hal ini, alamat IP yang digunakan harus
memenuhi kelas A dan B. Sebagai contoh, alamat IP yang dapat digunakan adalah 10.10.10.10,
dengan Default Gateway 10.10.10.1 dan DNS server 10.10.10.2. Dengan melakukan
konfigurasi ini, server akan terhubung ke jaringan dan dapat digunakan untuk
berbagai keperluan seperti berbagi data atau layanan pada jaringan tersebut.
4. Setelah
menyelesaikan tahap pengaturan alamat IP pada server0, langkah berikutnya
adalah menuju ke bagian Services dan memilih DHCP. Pilih opsi "on"
untuk mengaktifkan layanan tersebut. Selanjutnya, isi kolom Default Gateway dan
DNS Server dengan nilai yang sama dengan alamat IP yang telah dikonfigurasi
pada server0. Setelah itu, tekan tombol "save" untuk menyimpan
konfigurasi yang telah dilakukan.
5. Lakukan
hal yang sama kepada server1 dan isikan IP address server menggunakan IP kelas
B. Sehingga ketika masuk ke menu pc maka IP address akan tertambahkan secara
otomatis ketika kolom DHCP di centang.
6. Hubungkan
kedua jaringan menggunakan Router. Jangan Lupa untuk menambahkan Port CFE pada
switch dengan cara di matikan dulu power pada switch.
7. Masuk
ke menu CLI pada Router dan ketikkan command seperti yang tertera di gambar.
8. Setelah
menyelesaikan proses konfigurasi jaringan, langkah selanjutnya adalah melakukan
uji coba dengan melakukan tes ping dari jaringan pertama ke jaringan kedua.
Untuk melakukan tes ping ini, kita dapat menggunakan perangkat PC7 dan PC4
sebagai representasi dari kedua jaringan yang telah dibuat. Jika hasil tes ping
menunjukkan bahwa tidak ada lagi paket yang hilang atau RTO (Request Timed
Out), maka dapat dipastikan bahwa jaringan yang telah dibangun berhasil dibuat
dan berfungsi dengan baik.
******************************************************************************
Diagnosa dan Troubleshooting Masalah :
1. Kesalahan dalam memasukan IP dalam CLI dan tidak telitinya command yang dimasukkan
2. Terjadi RTO sekali namun jika di tes uji ping sekali lagi maka akan 0% loss
Kesimpulan Percobaan :
Pada praktikum kali ini, peserta diminta untuk membangun sebuah jaringan yang mampu membagikan alamat IP secara otomatis menggunakan layanan DHCP. Namun, dalam proses instalasi jaringan ini, terdapat beberapa kendala yang dihadapi, seperti kesalahan pengetikan IP address dan perintah pada command line interface (CLI) yang menyebabkan ping test menjadi RTO (Request Time Out). Untuk itu, peserta diharapkan dapat mengatasi kendala-kendala tersebut dan melaksanakan instalasi jaringan dengan lancar dan sesuai dengan yang diharapkan.
Pada tahap penggunaan DHCP, diharapkan peserta mampu memahami cara kerja layanan ini dan mengimplementasikannya secara tepat. Melalui penggunaan DHCP, proses distribusi alamat IP kepada client dapat dilakukan secara otomatis, memudahkan penggunaan jaringan dalam skala yang lebih besar. Dalam hal ini, peserta juga diharapkan dapat memahami pentingnya pengaturan IP address, Default Gateway, dan DNS server pada kedua server yang digunakan dalam praktikum.
Dengan berhasil membangun jaringan yang dapat membagikan alamat IP secara otomatis, diharapkan peserta dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana jaringan bekerja dan berinteraksi dengan perangkat lainnya. Selain itu, peserta juga diharapkan dapat mengidentifikasi dan mengatasi masalah yang mungkin terjadi selama proses instalasi jaringan, sehingga dapat menjalankan jaringan dengan efektif dan efisien.
Komentar
Posting Komentar